Percepat Vaksinasi, Forkopimda Gencar Gelar Sosialisasi Terkait Vaksin
JENEPONTO, RAKYAT NEWS – Percepat penanganan vaksinasi terus dilakukan oleh Forkopimda. Hari ini gugus tugas satgas covid-19 melakukan kunjungan dikantor Camat Batang dalam rangka sosialisasi vaksinasi, Jumat (30/7/2021).
Berdasar time line schedule oleh dinas kesehatan, Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit Dwijayanto selaku Ketua harian Gugus tugas satgas covid-19 bersama Dandim 1425 Letkol Inf Gustiawan Ferdianto dan Sekda H.M Syafruddin Nurdin masing-masing sebagai wakil ketua melakukan kunjungan ke kecamatan Batang dalam rangka sosialisasi percepatan vaksinasi.
Sehari Sebelumnya gugus tugas satgas melakukan kunjungan sosialisasi penanganan covid-19 di 4 (empat) kecamatan lainnya yakni Tamalatea, Bontoramba, Bangkala dan Bangkala Barat.
Giat sosialisasi yang dilaksanakan secara massif selama satu pekan terakhir disebelas kecamatan oleh satuan tugas satgas covid-19 adalah dalam rangka membawa misi edukasi dan pencerahan kepada masyarakat dengan menyasar key person/tokoh.
Selanjutnya key person/tokoh yang hadir dalam sosialisasi diharapkan mampu menjadi pioner dalam mengedukasi masyarakat secara lebih luas.
Selaku Ketua harian satgas covid-19. Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit Dwijayanto menyebut sosilisasi dilakukan dengan membawa misi edukasi dan penyelamatan masyarakat.
“Misi kita disini bukan untuk jualan obat, tapi misi kita adalah penyelamatan, jangan menyebarkan berita yang tidak benar tentang vaksin,”tegas Kapolres Jeneponto.
Sementara itu Dandim 1425 Jeneponto Letkol Gustiawan Ferdianto meminta kepada kepala desa/kelurahan yang hadir agar PPKM Mikro memperketat mencegahan dan penanganan.
Gustiawan menambahkan perlunya gotong-royong dalam membantu setiap warga yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Corona ini bukan siri’ yang orangnya harus diusir dari kampung, tapi justru sebagai sesama harus gotong-royong dalam membantu,”ujar Dandim Jeneponto.
Kata siri’ sendiri adalah sikap malu akibat aib/perbuatan tercela yang lakukan/dialami seseorang, kemudian dalam budaya Jeneponto biasanya dilakukan pengusiran sebagai sanksi sosial.
Tinggalkan Balasan