Makassar, Rakyat News – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, melibatkan TNI-Polri dan Basarnas, untuk menghadapi cuaca ekstrem di daerah itu, menjelang akhir 2020 dan awal 2021.

“Saya kira ini penting sekali, untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang kita tidak inginkan bersama,” kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, Minggu, (15/11/2020).

Nurdin Abdullah juga akan mengecek langsung kesiapan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sulsel bersama pihak TNI-Polri.

Terkait titik fokus di daerah mana, Nurdin Abdullah mengaku masih menunggu hasil kajian dari bagian analisis BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika.

“Untuk yang hampir pasti titiknya yakni di Kabupaten Wajo sudah jadi bulan-bulanan banjir setiap tahunnya,” ujar dia.

Maka dari itu, saat ini sedang dilakukan pula kajian oleh tim analisis BMKG untuk daerah Kabupaten Wajo yang telah menjadi langganan banjir tepatnya di Danau Tempe.

Menurut dia, Danau Tempe terdiri dari lima sumber sungai sementara pembuangan hanya satu, hal itulah yang menyebabkan banjir rutin setiap tahun di wilayah Kabupaten Wajo.

“Banjir melalui sungai ini bahkan sudah menjadi rutin bagi kita, sementara masyarakat Wajo sudah menganggap itu menjadi musiman, tapi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” urainya.

Selain itu, beberapa daerah juga sangat kritis dan super kritis termasuk daerah sungai Jeneberang.

“Yang harus kita perhatikan di sana adalah pengendalian dari Dam Bili-bili kemudian dari Jenelata,” katanya.(*)

Sumber : Antaranews