Sulawesi Selatan, Rakyat News | Ratusan perempuan nelayan Pulau Sangkarrang melakukan aksi damai menolak tambang pasir laut di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis, 23 Juli 2020.

Nelayan berangkat sejak pukul 7 pagi dari Pulau Sangkarrang dan tiba di Rujab sekitar jam 8 pagi.

Aksi ini merupakan buntut dari kembali beroperasinya kapal tambang pasir laut diwilayah tangkap nelayan Sangkarrang, Rabu (22/07) malam.

Dalam orasinya, salah seorang perempuan, Rosma mengatakan kami sudah bosan dijanji bahwa kapal akan dihentikan sementara sampai ada kesepakatan antara pihak nelayan dengan perusahaan, nyatanya kapal kembali beroperasi.

“Kami ingin kapal itu berhenti karena kami sudah menderita,” Lanjutnya yang diikuti teriakan oleh ratusan perempuan lain.

Setelah melakukan orasi sekitar sejam, perwakilan nelayan diminta untuk menyampaikan aspirasi di dalam rumah jabatan. Meskipun bukan Gubernur Sulsel yang menemui mereka.

Hasil dari pertemuan perwakilan tersebut yaitu, (1) aspirasi masyarakat sudah disampaikan ke Gubernur yaitu penghentian tambang pasir, (2) Gubernur akan menemui masyarakat nelayan Kodingareng Lompo setelah kunjungan dari Luwu Utara.

Perempuan nelayan berharap agar Gubernur Sulawesi Selatan datang ke pulau dan berdialog langsung dengan mereka, jika tidak mereka akan melakukan aksi lanjutan. Aksi damai dengan pengawalan penuh dari kepolisian itu selesai pukul 10.30 pagi.(*)