Makassar, Rakyat News – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, bertatap muka bersama warga Sulsel di Kalimantan Barat, via Zoom. Kegiatan ini dikemas dalam acara Halal Bihalal 1440 Hijriah, Minggu, 21 Juni 2020. Dikemas dalam nuansa halal bihalal, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dengan warga di perantauan.

“Ini ajang silaturahim, perlu terus dijalin dan dilestarikan sebagai komitmen moral kita untuk mengembangkan semangat persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan rasa kebersamaan, guna terbinanya ukhuwah Islamiyah sesama ummat,” kata Nurdin Abdullah.

Menurutnya, silaturahmi ini perlu semakin dieratkan, utamanya disaat pandemi Covid-19 seperti ini, melalui empati dan solidaritas bagi warga yang terkena dampaknya. Covid-19 tidak hanya menjadi tantangan di sektor kesehatan, tetapi juga berimplikasi di semua lini sektor kehidupan manusia.

Melalui silaturahmi ini, diharapkan pembinaan terhadap keluarga Sulsel yang ada di Kalimantan Barat juga akan lebih mudah dilakukan. Sehingga, berbagai persoalan yang terjadi bisa dipecahkan bersama dan diantisipasi sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Semangat persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan rasa kebersamaan guna terbinanya ukhuwah Islamiyah sesama ummat tetap dapat dilakukan walaupun melalui video conference,” tuturnya.

Bagi pemimpin ummat/tokoh agama dan organisasi daerah dituntut untuk mampu memberi rasa sejuk bagi warga dan masyarakat dengan meningkatkan intensitas peran pembangunan melalui bahasa agama.

“Saya ingin mengajak seluruh Keluarga Besar Masyarakat Sulawesi Selatan yang berada di Kalimantan Barat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap timbulnya berbagai isu-isu negatif yang berpotensi merintangi laju pembangunan bangsa ini, khususnya di Kalimantan Barat yang tentu saja akan merugikan kita semua,” pesannya.

Ia menyampaikan, terkait pandemi Covid-19, saat ini akan memasuki
fase baru dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu fase new normal. Dimana pada fase ini terdapat tatanan kehidupan baru dengan mengubah perilaku agar beradaptasi dan bisa menjalankan aktifitas normal, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Gubernur menekankan, protokol kesehatan adalah kunci, selama vaksin belum ditemukan dan imunisasi belum dilakukan. Protokol kesehatan wajib dilaksanakan dan melalui protokol ini akan menjadi salah satu dasar dalam menerapkan new normal, yaitu tatanan kehidupan baru dengan merubah perilaku agar beradaptasi dan tetap bisa menjalankan aktifitas normal dan produktif di tengah pandemi ini.

“Marilah kita menjadikan momentum Halal Bihalal ini, sebagai suatu landasan yang dapat menjadi sumbu perekat dan penopang tumbuhnya semangat kebersamaan dalam membangun daerah ini,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini juga mengemuka rencana kolaborasi antara Gubernur Kalbar dan Gubernur Sulsel untuk membangun replika Balla Lompoa di Kalimantan Barat. (*)