Depok, Rakyat News – Sebagai wujud kepedulian dan mendukung program pemerintah dalam menanggulangi dampak COVID-19 di Indonesia, Universitas Gunadarma dan SARI Teknologi, melakukan riset pengembangan alat bantu pernapasan, yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami kesulitan atau gagal napas, seperti yang diakibatkan oleh COVID-19.  Rabu, (6/5/2020).

Pengembangan purwarupa alat bantu pernapasan ini dapat mengatur secara otomatis. Terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (Respiratory Rate), dan tingkat kebutuhan volume oksigen (Tidal Volume). Sehingga suplai oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan serta sinkronisasi dengan pasien ketika bernapas (menghirup/menghembuskan udara).

Selain itu, untuk memonitor suplai oksigen yang dihasilkan, diberikan peralatan sensor. Tujuannya, untuk melihat tekanan maupun volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan peralatan bantu pernapasan ini.

Sekitar 80% komponen dalam purwarupa peralatan ini menggunakan sebagian besar merupakan peralatan produksi dalam negeri (TKDN). Pengembangan purwarupa peralatan ini melibatkan pula tim Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma, untuk memberikan masukan terkait aspek kesehatan yang sesuai dengan standar fasilitas alat kesehatan khususnya alat bantu pernapasan.

Purwarupa terus dikembangkan dan dalam waktu dekat juga akan diajukan untuk mendapatkan sertifikat standar fasilitas alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan).

Produksi alat kesehatan ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan Universitas Gunadarma. Produk yang dihasilkan ini menjadi karya anak bangsa Indonesia, yang diharapkan ke depan bisa berkontribusi membantu menyediakan alat kesehatan, yang sekaligus menunjukkan sinergitas antara pihak akademisi dan industri.

Selain ventilator, tim ini juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap APD yang memodifikasi dari perangkat masker selam yang dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan eksipirasi yang bertujuan memberikan pernafasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri. Alat ini sangat diperlukan oleh para tenaga medis dirumah-sakit2 di Indonesia dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut.

Sebelumnya, Universitas Gunadarma berhasil menciptakan alat pernapasan (ventilator) yang ditujukan untuk menangani pasien COVID-19. Tiga falkutas yang terlibat, yakni Falkutas Teknik Industri, Falkutas Kedokteran, dan Falkutas Ilmu Komputer.

Ventilator menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi corona di dunia. Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya.

“Artinya, kita mencoba untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi, dalam hal ini adalah dalam bentuk untuk membuat beberapa riset pengembangan, yang khususnya membantu beberapa saudara-saudara kita yang mungkin saat ini membutuhkan perangkat-perangkat, seperti misalnya alat bantu pernapasan,” jelas Prof. Adang Suhendar, Dekan Falkutas Teknik Informasi Universitas Gunadarma yang juga terlibat dalam pembuatan ventilator ini.

Ir. Yohanes Kurnia, Profesor Adang Suhendra, dr. Bhakti Gunawan dari Universitas Gunadarma berhasil membuat ventilator yang siap diproduksi secara masal.

Mereka berhasil menyelesaikan disain sistem knockdown dan lowcost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri agar bisa cepat diproduksi dengan cepat, singkat, dan semurah mungkin. (cm)

Tim Redaksi

Rakyat News
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS