Kunjungi Bulukumba, HM Nurdin Abdullah : Tidak Ditolerir Masyarakat Membuka Masjid untuk Shalat Tarwih
Gubernur HM Nurdin Abdullah mengatakan, Covid-19 sudah menjadi permasalahan di dunia, dan merupakan kejadian pertama seumur hidup kita sehingga tidak ada yang punya pengalaman dalam menangani Covid ini.
“Jadi intinya tugas kita sekarang adalah mencurahkan perhatian dan tenaga bagaimana memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” ungkap Nurdin dalam pengantarnya.
HM Nurdin Abdullah mengapresiasi daerah-daerah yang telah menjaga wilayahnya masing-masing, oleh karena yang berbahaya adalah Carier atau pembawa virus serta lokal transmisi dari anggota keluarga. “Saya kira Bulukumba sudah melakukan langkah-langkah yang harus diambil, namun kita harus waspada karena daerah ini terus kedatangan pemudik. Walaupun sudah dilarang tapi ini sudah menjadi tradisi. Olehnya itu kita tegas saja dan mereka wajib isolasi diri di rumah selama 14 hari dengan pengawasan yang ketat,” ungkapnya.
HM Nurdin mengingatkan, bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memutuskan pelaksanaan shalat tarwih dilaksanakan di rumah masing-masing. “Jadi tidak ditolerir masyarakat membuka masjid untuk melakukan shalat tarwih, jadi tidak boleh,” tegasnya.
Olehnya itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini meminta pihak terkait untuk tegas, oleh karena beberapa pihak ada yang minta dispensasi jika di wilayahnya tidak ada kasus Covid-19. Padahal ini rawan, kalau sudah ada kasus, maka penyebarannya sangat cepat dan berbahaya. “Mohon ini menjadi perhatian, oleh karena hanya disiplin yang tinggi yang dapat memutus rantai Covid-19 ini,” pinta HM Nurdin Abdullah.
Pada kunjungan tersebut HM Nurdin Abdullah menyerahkan bantuan kepada Gugus Tugas Covid Bulukumba berupa APD lengkap 5 unit, APD 20 unit, thermometer 5 unit, masker 5 box, sarung tangan 1 dos, hand sanitizer 30 botol, face shield 10 unit dan alcohol swab 1 dos.
Tinggalkan Balasan