akan sangat beresiko bila aktivitas perekonomian di Jakarta lumpuh karena melakukan lockdown di Jakarta. Belum lagi pasokan bahan baku pokok bagi masyarakat Jakarta akan terhambat, utamanya pangan.

sejauh ini, menurut Bhima, Jakarta mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah. Sementara itu Jakarta juga menyumbang 20% angka inflasi nasional. Kalau barang langka di Jakarta dan berujung pada kenaikan harga secara lokal, maka angka inflasi nasional bisa saja terkerek hingga 6%.

sedangkan, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menambahkan, jika terjadi lockdown di Jakarta akan memberikan hantaman keras bagi pekerja sektor informal.

dia menyebut banyak masyarakat kecil penjual makanan ringan akan menjadi yang pertama kehilangan pendapatan. Itu sebabnya jika lockdown terjadi, pemerintah harus menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat menengah ke bawah yang bekerja di sektor informal.

untuk itulah, penulis sepakat pemerintah tidak perlu melakukan lockdown, karena sudah ada tanda-tanda masyarakat semakin meningkat kewaspadaannya menghadapi wabah Covid 19, dan terus terang saja masyarakat Indonesia dan kondisi negara Indonesia belum siap jika di lockdown. (Penulis adalah Pemerhati Masalah Strategis Indonesia. Peneliti Polkasi Jakarta).(*).