Makassar, Rakyat News –  Pengurus Perhimpunan Epidemologi (PAEI) Sulsel menggelar sosialisasi profesi epidemologi dan advokasi di Lariz Whtree Hotel, selasa (4-5/09/2018).

Selain dua Pengurus Pusar PAEI yakni, Ihu Masdalina Pane dan Dr. Ervandi, Berbagai instasi menghadiri kegiatan tersebut diantarnya, Badan Kepegawaian Nasional dan daerah, RSWS Haji Makassar, KKP, Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas Kesehatan Provensi Sulsel, dan beberapa perwakilan kampus.

Kadis Kesehatan Sulsel, Dr. Bahtiar Baso, mengatakan tenaga epidemologi sangat penting di tengah masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

“pentingnnya tenaga dan rencana pemenuhan tenaga epidemiologi. Serta beberapa rencana inovasi program kesehatan pada periode yang akan datang, diantaranya Penguatan program kesehatan masyarakat (UKM) akan di optimalkan dengan mengakselarasi pembentukan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas), Pembentukan dewan kesehatan propinsi yang menjadi partner pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Sulsel,” katanya.

Senada disampaikan, Masdalina Pane mengatakan tenaga epidemologi mempunyai posisi strategis dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.

“posisi strategis tenaga epidemiologi dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia termasuk proses impassing tenaga fungsional epidemiologi hingga akhir Desember 2018 serta kategori penjenjangan tenaga epidemiologi nasional,” tuturnya,

Sementara ketua PAEI Sulsel, Prof Ridwan memaparkan kondisi tenaga Epidemiologi di Sulsel dibutuhkan sekitar 1000 tenaga epidemiologi yang tersebar dipuskesmas, dinkes, RS, dan KKP.

“Sulsel membutuhkan 1000 tenaga epidemologi,” kuncinya.

Ia berharap Dinkes Sulsel untuk menyelesaikan masalah kesehatan diantaranya zero Kematian ibu, zero kematian bayi dan zero stunting dengan mengembangkan perencanaan berbasis evidence base epidemiologi.