SMA Islam Athirah Bone Gelar Pelatihan Sertifikasi Metode UMMI untuk 50 Siswa
RAKYAT.NEWS, BONE – Sebanyak 50 siswa SMA Islam Athirah Bone mengikuti pelatihan sertifikasi Al-Qur’an berbasis metode UMMI yang digelar selama tiga hari di aula sekolah sebagai upaya memperkuat kompetensi siswa dalam pembelajaran dan pengajaran Al-Qur’an secara terstandar.
Pelatihan dipandu langsung oleh tim UMDA Kota Makassar dengan rangkaian materi mulai dari teori, praktik pembelajaran hingga microteaching. Sebelum kegiatan berlangsung, para peserta menjalani evaluasi kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai langkah awal pemetaan kompetensi dan kesiapan mengikuti sertifikasi.
Program ini merupakan bagian dari pemenuhan jaminan mutu SMA Islam Athirah Bone yang menargetkan setiap siswa mampu menguasai metode pengajaran Al-Qur’an dan menjadikannya keterampilan wajib sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Kepala SMA Islam Athirah Bone, Syamsul Bahri, resmi membuka kegiatan dengan memberikan motivasi sekaligus penegasan pentingnya kesungguhan dalam mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an. Ia menekankan bahwa ukuran keberhasilan seseorang bukan sekadar tampilan fisik, melainkan kemampuan menjaga nilai dan ajaran Al-Qur’an.
“Kriteria manusia hebat itu sudah ditentukan oleh Allah, bukan yang paling bagus potongan rambutnya, bukan yang paling bagus make up-nya, tapi yang belajar Al Quran hari ini dan besok mengajarkannya,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Syamsul juga berharap keterampilan mengajar Al-Qur’an menjadi kompetensi utama yang melekat pada seluruh lulusan Athirah, sehingga alumni dapat berkiprah lebih luas dalam penyebaran nilai dan literasi Al-Qur’an di masyarakat.
Salah satu peserta, Syafiqah Safitri, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru mengenai metode UMMI. Ia menilai bahwa pendekatan pembelajaran yang bertahap, sistematis, serta menggunakan metode bahasa ibu sangat membantu dalam proses belajar Al-Qur’an terutama untuk anak-anak.
“Awalnya saya hanya mendengar tentang metode UMMI dan mengira cukup dibaca saja. Ternyata ada metode khusus dengan tahapan pembelajaran yang sistematis, seperti pendekatan bahasa ibu, sehingga sangat cocok dan memudahkan anak-anak dalam belajar Al-Qur’an,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, pihak sekolah menargetkan seluruh siswa kelas XII dapat mengikuti sertifikasi serupa sebelum kelulusan sehingga aspek kompetensi keagamaan menjadi kekuatan karakter yang menyertai prestasi akademik mereka. (*)








Tinggalkan Balasan