RAKYAT.NEWS, SIDRAP – Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin (FKep Unhas) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat tema “Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Menjaga Kesehatan Mental Masyarakat Melalui Inovasi Latihan dan Edukasi Spiritual Emotional Freedom Technique Berbasis Virtual Reality”. Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Mario, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sabtu (5/7).

Program ini menyasar sekitar 30 kader posyandu dan dipimpin oleh Prof. Aryanti Saleh selaku Dekan Fakultas Keperawatan Unhas. Tim juga melibatkan dua dosen, yakni Dr. Jumrah dari Program Studi Kebidanan (bidang ilmu kejiwaan) dan Nur Hikmawaty Hasbiah dari Program Studi Fisioterapi, serta lima mahasiswa Fakultas Keperawatan.

Dalam sambutannya, Prof. Aryanti menyampaikan harapan agar para kader posyandu mampu mengadopsi materi yang diberikan dan melakukan penanganan praktis bagi masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan mental.

“Perbaikan kondisi mental seseorang memerlukan penanganan yang komprehensif, baik dari aspek fisik maupun mental,” jelas Prof. Aryanti.

Ia menjelaskan bahwa salah satu inovasi yang ditawarkan adalah latihan berupa teknik relaksasi dan stretching untuk mendukung aspek fisik. Variasi teknik relaksasi diberikan secara langsung kepada peserta agar dapat diaplikasikan di lapangan.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pembelajaran metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yang dipadukan dengan teknologi Virtual Reality (VR). Metode tersebut diharapkan memberi pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan aplikatif dalam penanganan kesehatan mental masyarakat.

Rangkaian kegiatan meliputi edukasi mengenai gangguan kesehatan mental, dilanjutkan dengan pengenalan instrumen skrining Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Peserta kemudian mengikuti pelatihan teknik relaksasi dan stretching, serta praktik penerapan SEFT berbasis VR sebagai inovasi utama program ini.

Melalui kegiatan ini, Tim Fakultas Keperawatan Unhas berharap para kader posyandu dapat berperan lebih optimal dalam mendukung kesehatan mental masyarakat di wilayahnya masing-masing sekaligus menjadi garda terdepan dalam pencegahan gangguan mental di tingkat desa. (*)