RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan International Seminar on Natural Product Chemistry (ISNPC) 2025.

Seminar ini membahas tema “Natural Resources Biotechnology: From Local to Global for Sustainable Life”. Pembukaan kegiatan berlangsung di Unhas Hotel and Convention, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (11/9).

Seminar internasional ini menghadirkan sejumlah keynote speaker dari berbagai negara, yaitu:

1. Dr. Tan Lik Tong (Nanyang Technological University, Singapura)

2. Prof. Dr. Jalifah Latip (University Kebangsaan Malaysia, Malaysia)

3. Prof. Teruna J. Siahaan, Ph.D., (The University of Kansas, Amerika Serikat)

4. Prof. Dr. Nunuk Hariani Soekamto (Universitas Hasanuddin, Indonesia)

5. Prof. Muhammad Aswad (Universitas Hasanuddin, Indonesia)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar, Haidi Adha, S.Sos., M.M., yang mewakili Walikota Makassar menyampaikan sambutan selamat datang.

Kehadiran para narasumber dari berbagai negara menjadi bukti bahwa Makassar memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat pertemuan ilmiah dan kolaborasi global.

“Tema seminar ini mengingatkan kita semua akan tanggung jawab menjaga kelestarian alam. Riset yang dilakukan tidak boleh berhenti pada penemuan semata, tetapi harus memberi kontribusi nyata di panggung global,” kata Haidi.

Haidi juga menekankan pentingnya riset dan inovasi untuk mendorong pemanfaatan potensi sumber daya alam yang dimiliki Makassar, baik di daratan maupun lautan. Potensi besar ini tidak akan berarti tanpa pengembangan riset yang berkelanjutan dan dukungan fasilitas yang memadai.

“Kami ingin Makassar menjadi kota inovasi yang melahirkan gagasan-gagasan kreatif demi penguatan sektor hijau dan biru untuk keberlanjutan masa depan,” kata Haidi.

Seminar secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Dalam sambutannya, Prof. JJ menyampaikan apresiasi kepada para narasumber dan peserta yang hadir dari berbagai negara. Forum ilmiah semacam ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun kerja sama kolaboratif lintas disiplin.

YouTube player