“Semangat ini bukan hanya dari pimpinan, tetapi juga mahasiswa kami yang mempunyai komitmen dan kapasitas luar biasa. Jumlah proposal yang berhasil diajukan dan didanai menjadi bukti nyata antusiasme dan kerja keras mereka.

Kegiatan ini harapkan dapat menjadi pemantik semangat, tidak hanya sebagai simbol visual, tetapi juga sebagai cerminan tekad bersama untuk sukses menyelenggarakan PIMNAS ke-38 dan mempertahankan gelar juara,” tambahnya.

Sementara itu, Prof. I Ketut Adnyana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan PIMNAS ke-38 di Unhas. Ia menyebut capaian Unhas sebagai bukti bahwa kampus ini berada di jalur yang tepat dalam membina mahasiswa menjadi insan inovatif dan kontributif.

“Patut disyukuri bahwa anggaran untuk kegiatan seperti ini tidak mengalami relaksasi. Pemerintah tetap mendukung penuh pembelajaran dan kegiatan yang menjadi pondasi bagi kemajuan bangsa. Indonesia Emas 2045 sudah di depan mata, dan mahasiswa adalah garda terdepan. Saya yakin, dari ajang PIMNAS akan muncul ide-ide yang out of the box dan berdampak besar,” jelas Prof. Adnyana.

Di akhir sambutannya, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Unhas dan seluruh jajaran atas kerja keras dan keseriusan dalam mempersiapkan PIMNAS ke-38. Ia berharap penyelenggaraan tahun ini bisa menjadi yang terbaik sepanjang sejarah PIMNAS.

Tentang Maskot dan Logo PIMNAS ke-38: “To Panrita” dan Simbol Kearifan Lokal

Peluncuran maskot dan logo PIMNAS ke-38 tahun ini turut menjadi highlight acara. Maskot resmi diberi nama “To Panrita” yang divisualisasikan sebagai ayam jantan, simbol kecerdasan dan semangat juang khas masyarakat Bugis-Makassar.

Adapun logo PIMNAS ke-38 mengusung filosofi mendalam yang mencerminkan identitas lokal, semangat inovasi, serta kebersamaan antar peserta dari seluruh penjuru Indonesia. Beberapa elemen utama dalam logo tersebut antara lain:

  1. Monumen Mandala: Simbol semangat perjuangan dan nasionalisme yang merepresentasikan tekad mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk membebaskan bangsa dari ketertinggalan.
  2. Rumah Tongkonan: Lambang kekeluargaan dan kolaborasi antar peserta.
  3. Pensil dengan tulisan Lagaligo: Simbol pengetahuan dan kreativitas yang bersumber dari budaya lokal.
  4. Kapal Phinisi: Mewakili mahasiswa sebagai pelaut tangguh yang mengarahkan arah inovasi Indonesia menuju peradaban maritim yang sejahtera.
  5. Passapu: Topi khas Makassar, simbol kearifan dan kesiapan mental para peserta.
  6. Geopark Maros Pangkep: Melambangkan nilai sejarah dan keunikan lokal yang mendunia.
  7. Jabat tangan: Simbol sinergi dan kolaborasi lintas disiplin dan latar belakang.
  8. Lippa Sabbe: Sarung sutra khas Bugis sebagai simbol ketekunan dalam proses kreatif dan ilmiah.

Dengan peluncuran resmi ini, Unhas menandai komitmen kuat untuk menghadirkan PIMNAS ke-38 tidak hanya sebagai ajang kompetisi ilmiah, tetapi juga forum pertukaran gagasan, kolaborasi strategis, dan pengembangan inovasi mahasiswa nasional. PIMNAS ke-38 juga diharapkan dapat memperkuat peran mahasiswa sebagai motor perubahan menuju Indonesia Emas 2045. (*)

YouTube player