Belajar Langsung dari Pengusaha, Mahasiswa Kalla Institute Ditempa Jadi Wirausahawan Sukses
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Komitmen Kalla Institute dalam mencetak generasi wirausaha unggulan kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan seminar bertajuk Growthlab: The Incubation Seminar Series, Nurturing Ideas, Growing Ventures.
Kegiatan ini digelar oleh Inkubator Kalla Institute sebagai bagian dari rangkaian program pembinaan mahasiswa yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan.
Seminar berlangsung di Auditorium Hadji Kalla lantai 6, Kalla Institute, Rabu (18/6/2025) dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai program studi.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pembekalan nyata kepada mahasiswa yang serius menapaki dunia bisnis, dengan menghadirkan dua pengusaha muda inspiratif sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Kepala Inkubator Kalla Institute, Khaerunnisa Nur Fatimah Syahnur, S.E., M.Sc, menyampaikan bahwa program ini menjadi fondasi penting bagi mahasiswa untuk memahami validasi dan pengembangan bisnis.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi momen penting bagi para mahasiswa pengusaha muda untuk memahami proses validasi dan pengembangan bisnisnya. Ini adalah pondasi utama dalam membangun usaha yang berkelanjutan,” ujar Khaerunnisa.
Seminar dibagi dalam tiga sesi utama, dimulai dari sesi pengenalan konsep validasi pasar dan strategi pengembangan produk yang tepat sasaran. Mahasiswa tidak hanya menerima materi teoritis, tetapi juga mendalami praktik lapangan berdasarkan pengalaman narasumber yang telah membangun bisnis mereka dari nol.
Sesi pertama dibawakan oleh Muhammad Nasrullah Kuddus, pemilik Marewo Bakery sekaligus Ketua TDA Kampus, yang membahas pentingnya pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen. Ia menekankan pentingnya proses riset pasar sebagai dasar dalam merancang solusi produk yang relevan dan bernilai.
“Beberapa poin pentingnya adalah melakukan riset kebutuhan pasar, memberikan value terhadap produk, dan membuat sebuah validasi yang asli dari konsumen ke produk kita,” jelas Nasrullah.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Miftahul Khaer Rifaldi, pemilik Dorayakimo, yang memaparkan teknik validasi pasar secara lebih rinci. Dalam paparannya, ia menjelaskan metode riset efektif untuk menguji asumsi bisnis sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.
“Validasi pasar adalah langkah krusial untuk memastikan ide kita punya potensi nyata di pasaran. Yang paling penting adalah memberikan produk yang dibutuhkan pasar, bukan hanya sekadar apa yang kita inginkan,” ujar Rifaldi.
Puncak acara diisi dengan sesi sharing inspiratif, di mana kedua narasumber membeberkan tantangan nyata dalam menjalankan usaha, strategi adaptasi, serta cara membangun kepercayaan pasar. Sesi ini disambut antusias oleh peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret memulai dan membesarkan usaha mereka.
Seminar ini menjadi bagian dari strategi Kalla Institute dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan dunia industri. Mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai teori, tetapi juga dibekali keterampilan praktis dalam membangun bisnis sejak dini.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Banyak dari mereka menyatakan semangatnya untuk mulai merintis usaha setelah mengikuti seminar ini, sekaligus memperkuat pemahaman mereka terkait proses validasi pasar dan pengembangan produk berbasis kebutuhan konsumen.
Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengusung semangat entrepreneurial university, Kalla Institute terus mengembangkan berbagai inisiatif pembinaan berbasis praktik langsung.
Didukung oleh empat program studi unggulan – Manajemen Retail, Bisnis Digital, Kewirausahaan, serta Sistem Informasi & Teknologi – kampus ini secara konsisten membekali mahasiswanya dengan pengalaman, pengetahuan, dan koneksi industri.
Fasilitas kampus yang lengkap, tenaga pengajar profesional, serta jaringan industri yang kuat membuat Kalla Institute menjadi pilihan strategis bagi generasi muda yang ingin meniti karier sebagai wirausahawan masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan