UIM Gandeng UNU Yogyakarta dan UWE Inggris Gelar Seminar Internasional Kampus Inklusif
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan University of the West of England (UWE), Inggris, dalam penyelenggaraan seminar internasional bertajuk “Mengembangkan Kebijakan dan Praktik Inklusif untuk Meningkatkan Aksesibilitas dalam Pendidikan Tinggi” pada Kamis (19/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Kampus UIM Al-Gazali ini menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri, serta dihadiri mahasiswa, dosen, praktisi pendidikan, dan perwakilan organisasi masyarakat sipil.
Seminar ini menjadi wujud nyata komitmen UIM dalam mendorong terciptanya lingkungan kampus yang ramah disabilitas, inklusif, dan terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama, sosial, budaya, atau kondisi fisik.
Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., yang mewakili Rektor dalam sambutan pembukaan, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan berskala internasional ini.
“Ini adalah sebuah kebahagiaan bagi Universitas Islam Makassar, karena hari ini kita melaksanakan kegiatan yang sangat luar biasa, yakni membicarakan pengembangan kebijakan dan praktik inklusif di perguruan tinggi,” ujarnya.
Dr. Badruddin menegaskan bahwa meskipun UIM merupakan institusi berbasis keislaman, pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan dan keberagaman. Ia menyebutkan bahwa UIM menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa non-Muslim dan dari luar Sulawesi.
“Kalau hari ini kita bicara tentang kampus inklusif dan pelayanan yang sama untuk semua mahasiswa tanpa memandang suku, agama, dan keterbatasan fisik, saya sampaikan bahwa UIM Al-Gazali hingga kini tetap terbuka bagi semua kalangan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan tinggi yang menjamin kesetaraan pelayanan bagi semua mahasiswa. Menurutnya, meskipun masih ada tantangan, UIM secara konsisten mendorong praktik inklusi dan humanisme dalam pengelolaan kampus.
Ketika ditawari kerja sama oleh UNU Yogyakarta, lanjut Dr. Badruddin, pihaknya langsung menyambut dengan antusias.
“Apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini sejatinya sudah menjadi bagian dari nilai yang kami pegang di UIM Al-Gazali,” ungkapnya.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber kunci yang memiliki rekam jejak dalam advokasi disabilitas dan pengembangan kebijakan inklusif, di antaranya:
- Eka Prastama Widiyanta, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Indonesia, yang mengupas kerangka kebijakan nasional terkait hak dan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas.
- Dr. Badruddin Kaddas, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, yang memaparkan pengalaman UIM dalam menciptakan lingkungan kampus ramah disabilitas.
- Megawanti, Ph.D., Wakil Rektor UNU Yogyakarta bidang Bisnis, Kolaborasi, dan Pengakuan Global, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi dalam mendorong pendidikan tinggi inklusif di tingkat global.
- Muhammad Luthfi, S.Tr.Sos., M.SW, Ketua Perkumpulan Pekerja Sosial Disabilitas Indonesia, yang memberikan perspektif komunitas tentang tantangan nyata dalam mengakses layanan pendidikan tinggi.
- Dr. Tariq Umar, perwakilan dari University of the West of England, Inggris, yang turut hadir secara langsung dalam kegiatan ini.
Selain sesi pemaparan, seminar juga membuka ruang diskusi partisipatif untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mendukung kebijakan pendidikan tinggi yang lebih responsif terhadap kelompok rentan.
Kegiatan ini juga menjadi platform pertukaran pengetahuan dan praktik baik antarnegara dalam hal inklusi sosial di ranah pendidikan.
Dengan terselenggaranya seminar internasional ini, UIM Al-Gazali menegaskan dirinya sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik dan keislaman, tetapi juga berkomitmen terhadap nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dalam dunia pendidikan. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan