Gema Kampus 2025: Rektor Unhas Tegaskan Komitmen Kawal Nilai Kebangsaan
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam menjaga dan mengawal nilai-nilai kebangsaan melalui peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Gema Kampus 2025, yang digelar di Baruga A.P. Pettarani, Kampus Unhas, Tamalanrea, Sabtu (24/5/2025).
Dialog ini merupakan rangkaian dari Festival Kebangsaan Generasi Emas Kampus 2025, hasil kolaborasi antara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Persatuan Artis Penyanyi dan Pencipta Lagu Republik Indonesia (PAPPRI), dan Universitas Hasanuddin selaku tuan rumah.
Kegiatan ini juga didukung oleh Aliansi Kebangsaan dan Akar Foundation, serta mendapat dukungan sponsor dari sejumlah perusahaan nasional dan swasta.
Dalam sambutannya, Prof. Jamaluddin Jompa yang akrab disapa Prof. JJ menegaskan bahwa peran universitas tidak hanya terbatas pada pencetakan lulusan unggul secara akademik, tetapi juga menciptakan ekosistem kampus yang memelihara nilai-nilai kemanusiaan, kebhinekaan, dan kebangsaan secara nyata.
“Universitas harus menjadi jembatan dalam mengawal kebangsaan. Semangat kebangsaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, salah satunya melalui akses pendidikan yang setara dan inklusif,” ujar Prof. JJ.
Ia menjelaskan bahwa Universitas Hasanuddin secara konsisten membangun kampus sebagai ruang yang inklusif, menghargai keberagaman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Komitmen ini diwujudkan melalui kebijakan yang berpihak pada keadilan, seperti penerapan standar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjangkau dan penyediaan berbagai jenis beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
“Pendidikan adalah hak semua kalangan masyarakat. Maka, kami rancang UKT agar tetap menjangkau, dan kami pastikan beasiswa tersedia bagi yang membutuhkan. Inklusivitas bukan hanya slogan, tapi kami terapkan secara nyata dalam keseharian di kampus,” tegasnya.
Selain Rektor Unhas, Dialog Kebangsaan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, seperti musisi sekaligus anggota DPR RI Once Mekel, produser musik Alffy Rev, serta dua penyanyi muda Raissa Anggiani dan Shanna Shannon. Dialog dipandu oleh budayawan dan akademisi Dr. Ngatawi Al-Zastrouw sebagai moderator.
Dalam pengantar dialog, Al-Zastrouw menekankan pentingnya menjadikan kampus sebagai pusat penguatan ideologi Pancasila dan nilai kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.
Tema besar festival ini adalah “Bangkit Tumbuh Bersama”, yang mencerminkan semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun masa depan bangsa.
“Festival ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan jati diri bangsa, khususnya di kalangan mahasiswa, dan menjadikan kampus sebagai pusat aktivasi kesadaran tersebut,” jelasnya.
Once Mekel, dalam paparannya, mengangkat peran musik dalam membentuk dan memperkuat semangat kebangsaan. Ia menyebut bahwa musik memiliki kekuatan untuk menembus sekat logika dan perbedaan.
“Musik adalah energi jiwa. Ia membangkitkan emosi dan menyatukan manusia dalam bahasa yang universal. Melalui musik, pesan kebangsaan dapat disampaikan lebih kuat dan menyentuh,” ujar Once.
Dialog yang berlangsung hingga pukul 12.30 WITA ini ditutup dengan antusiasme peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas di Unhas.
Festival ini diharapkan menjadi pemantik semangat nasionalisme generasi muda serta memperkuat posisi kampus sebagai pilar penjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika zaman. (*)

Tinggalkan Balasan