Dia berharap, dengan memanfaatkan material seperti limbah styrofoam, dapat mengurangi penggunaan bahan bangunan konvensional yang merusak lingkungan dan mendukung konsep pembangunan berkelanjutan.

“Di Makassar dan sekitarnya, kita memiliki potensi besar untuk mengembangkan konstruksi bangunan yang lebih ramah lingkungan. Melalui riset ini, saya ingin berperan dalam menciptakan teknologi yang tidak hanya bermanfaat untuk konstruksi, tetapi juga untuk menjaga kelestarian alam,” tambahnya.

Selain itu, dia juga sangat peduli pada pengembangan generasi muda. Menurutnya, para mahasiswa dan calon ilmuwan masa depan memiliki peran penting dalam menciptakan inovasi yang akan mengubah dunia.

“Generasi muda adalah agen perubahan yang akan membawa inovasi baru, bukan hanya di dunia akademik tetapi juga di industri, termasuk sektor konstruksi dan teknologi,” katanya.

Bagi dia, gelar doktor ini bukanlah akhir dari perjalanan akademiknya, melainkan sebuah titik awal untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

Ia berkomitmen untuk terus mengeksplorasi inovasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ini adalah titik awal bagi saya untuk terus bekerja keras dalam dunia penelitian, mengembangkan teknologi yang bermanfaat, serta mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya penuh semangat.

Pencapaian ini tidak hanya membanggakan dirinya dan keluarga, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengejar pendidikan tinggi dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

YouTube player