RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Dipanegara Makassar menjadi tuan rumah acara inspiratif dari Baraka Academy, lembaga pelatihan kerja terkemuka di Indonesia. Bertempat di Jl. Perintis Kemerdekaan No. KM.9, Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea.

Acara ini memperkenalkan dua program unggulan Baraka Academy: Program Magang Luar Negeri di Bidang Perhotelan dan Baraka English Course untuk persiapan tes TOEFL dan IELTS. pada Selasa (10/12/2024).

Acara ini bertujuan membuka wawasan mahasiswa Universitas Dipanegara tentang bagaimana Baraka Academy dapat membantu mereka mengejar beasiswa, studi internasional, atau karier yang menjanjikan di luar negeri.

Dalam sesi presentasi, Baraka Academy menyoroti peluang emas yang ditawarkan melalui Program Magang Luar Negeri. Program ini dirancang untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan pengalaman kerja internasional di bidang perhotelan, industri yang terus berkembang pesat di negara-negara seperti Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura.

Marketing Baraka Academy Indonesia, Yoshua Richard Agustinus, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya tentang bekerja, tetapi juga membangun koneksi global.

“Kami percaya bahwa magang luar negeri adalah langkah strategis untuk membuka peluang karier di masa depan. Peserta tidak hanya mendapatkan gaji tinggi, tetapi juga pengalaman berharga yang akan menjadi investasi jangka panjang bagi mereka,” ujar Yoshua.

Menurut Yoshua, peserta program magang di luar negeri dapat memperoleh gaji hingga Rp15 juta hingga Rp30 juta per bulan, tergantung negara tujuan dan jenis pekerjaan. Dibandingkan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah dan tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi yang mencapai lebih dari 6% pada 2023, program ini memberikan solusi nyata untuk menghadapi tantangan pasar kerja domestik.

Baraka Academy juga memperkenalkan Baraka English Course, program kursus bahasa Inggris yang difokuskan pada persiapan TOEFL dan IELTS. Kursus ini dirancang untuk mahasiswa yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka, baik untuk mengejar beasiswa maupun studi di luar negeri, atau bahkan untuk menghadapi persaingan global di dunia kerja.