RAKYAT.NEWS, JAKARTAJusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), menyarankan para pengelola taman kanak-kanak untuk mengutamakan pembentukan karakter disiplin dan kemandirian sejak dini.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh JK setelah melantik Pengurus Badan Koordinasi Taman Kanak-kanak Islam Indonesia (BKTKI) PP DMI Periode 2024-2029 di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2024).

“Karakter anak harus dibentuk sejak awal bukan di akhir. Ini untuk masa depannya juga. Jadi jangan dimanjakan,” kata JK dalam sambutannya.

“Jangan semuanya diurus sama suster atau pembantu. Biar buang air kecil dan perbaiki seprei tidak bisa. Jadi mereka tidak mandiri,” lanjutnya.

Mantan Wakil Presiden sekaligus ke-10 dan ke-12 tersebut memberikan contoh dari Jepang. Di sana, pembentukan karakter dilakukan sejak usia dini, seperti mengajarkan rasa hormat kepada orang tua, cara menyeberang jalan dengan benar, membersihkan tempat tidur, dan hal-hal kecil lainnya.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla berpendapat bahwa pendidikan usia dini (PaUD) sebaiknya meniru negara-negara maju dalam hal ini, dan menerapkannya pada anak-anak Indonesia. Menurutnya, karakter disiplin, kemandirian, dan kerja keras akan sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadian anak di masa depan.

Pada kesempatan yang sama, JK juga mengingatkan akan pentingnya pengenalan ilmu dan teknologi kepada anak-anak Indonesia, termasuk di lembaga pendidikan berbasis Islam.

“Negara-negara maju itu pendidikannya penuh dengan disiplin. Sekali lagi itu yang harus dicontoh untuk membangun karakter masa depan mereka,” ujar JK.

Jusuf Kalla menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam yang hanya fokus pada sejarah, akidah, akhlak, dan fikih sudah tertinggal zaman, dan seharusnya dilengkapi dengan penguasaan ilmu dan teknologi.

“Jika kita tidak menguasai ilmu dan teknologi, maka kita akan terus ketinggalan dengan yang lain,” pungkasnya.