RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Dalam pencarian pekerjaan yang lebih baik, banyak orang terjebak dalam janji-janji manis lembaga pelatihan yang menawarkan peluang kerja di luar negeri. Namun, di balik impian tersebut, terdapat banyak lembaga yang hanya menjual harapan palsu. Bagaimana Anda bisa menghindari jebakan ini dan memastikan Anda tidak menjadi korban?

Apakah Anda Siap Menjadi Korban Janji Palsu?

Setiap tahun, ribuan orang terjebak dalam tawaran lembaga pelatihan yang menjanjikan pekerjaan impian di luar negeri, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Data dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional menunjukkan bahwa sekitar 30% dari peserta pelatihan yang mencari pekerjaan di luar negeri mengaku mengalami penipuan. Penting untuk berhati-hati dan cerdas dalam memilih lembaga pelatihan kerja yang sah.

Mengapa Banyak Lembaga Pelatihan Kerja Menjual Impian Palsu?

Janji-janji yang Tidak Realistis

Banyak lembaga pelatihan menawarkan janji-janji manis seperti gaji tinggi dan fasilitas yang luar biasa tanpa memberikan informasi yang jelas mengenai proses dan persyaratan yang diperlukan. Ini bisa sangat menarik bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, namun sering kali tidak dapat direalisasikan.

Keterbatasan Jaringan dan Kerja Sama

Lembaga pelatihan yang tidak memiliki koneksi nyata dengan perusahaan internasional tidak dapat menyediakan kesempatan kerja yang mereka janjikan. Seringkali, mereka beroperasi hanya untuk menarik biaya pendaftaran tanpa memberikan hasil yang nyata.

Sertifikat Tidak Valid

Beberapa lembaga memberikan sertifikat pelatihan yang tidak memiliki pengakuan resmi. Sertifikat semacam ini tidak akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

Menurut laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, lebih dari 20% lembaga pelatihan di Indonesia terlibat dalam praktik penipuan yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri. Sebagian besar korban adalah individu yang mencari peluang baru tetapi tidak melakukan riset yang cukup.

YouTube player