RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Apakah Anda sedang mencari lembaga pendidikan untuk memperdalam keterampilan atau mengejar karier internasional? Hati-hati! Banyak lembaga yang menawarkan janji manis namun sebenarnya menipu. Jangan sampai Anda menjadi korban!

Di Indonesia, fenomena penipuan oleh lembaga pendidikan semakin marak. Mereka memanfaatkan impian besar banyak orang, terutama yang ingin bekerja di luar negeri. Kasus-kasus ini bahkan kerap tidak dilaporkan, karena para korban takut atau tidak tahu harus melapor ke mana.

Penipuan dalam pendidikan bisa datang dalam berbagai bentuk: mulai dari biaya yang tidak jelas, sertifikasi palsu, hingga janji pekerjaan yang ternyata tidak nyata. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia menunjukkan peningkatan laporan terkait lembaga pendidikan fiktif sebesar 25% dalam tiga tahun terakhir. Ini jelas menjadi peringatan bahwa kita semua perlu waspada!

Ciri-Ciri Lembaga Pendidikan yang Menipu

1. Janji Pekerjaan Pasti Tanpa Proses Seleksi
Banyak lembaga menjanjikan pekerjaan langsung setelah pelatihan tanpa proses seleksi yang jelas. Ingat, tidak ada pekerjaan yang datang begitu saja tanpa seleksi ketat, terutama di industri perhotelan internasional atau kapal pesiar yang sangat kompetitif.

2. Sertifikasi Tidak Jelas atau Tidak Diakui Internasional

Sebuah lembaga yang menipu sering kali menawarkan sertifikasi yang tidak diakui secara internasional. Sebelum memilih lembaga pelatihan, pastikan sertifikasi yang ditawarkan memiliki akreditasi resmi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tanpa sertifikasi yang sah, peluang Anda bekerja di luar negeri akan terhambat.

3. Biaya yang Tidak Transparan
Salah satu tanda penipuan adalah biaya yang membengkak di luar kesepakatan awal. Lembaga yang menipu cenderung memberikan biaya tambahan yang tidak jelas alasannya. Biaya yang wajar harus mencakup pelatihan, sertifikasi, dan fasilitas lain yang dijelaskan dengan detail di awal.