Ciri-ciri Lembaga Pendidikan yang Menipu: Jangan Sampai Terjebak!
4. Testimoni Palsu
Testimoni palsu sering digunakan untuk menjerat calon peserta. Lembaga yang menipu mungkin akan menggunakan testimoni tidak valid, baik dari akun media sosial palsu atau individu yang tidak pernah mengikuti pelatihan mereka. Selalu lakukan pengecekan lebih lanjut terkait testimoni yang Anda lihat di media sosial atau website lembaga.
Fakta Data Penipuan di Dunia Pendidikan
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, banyak korban penipuan lembaga pendidikan jatuh ke perangkap karena minimnya literasi digital. OJK mencatat bahwa lebih dari 40% korban penipuan tidak melakukan verifikasi latar belakang lembaga sebelum membayar biaya pelatihan. Hal ini menjadi celah besar bagi lembaga pendidikan abal-abal untuk beroperasi.
Selain itu, riset dari Asosiasi Pendidikan Non-Formal Indonesia (APNF) menunjukkan bahwa 35% dari seluruh lembaga pendidikan yang beroperasi secara ilegal tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan. Ini adalah angka yang mengkhawatirkan dan menjadi alarm bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan di lembaga non-formal.
Solusi: Pilih Lembaga dengan Reputasi Baik
Memilih lembaga pendidikan yang tepat membutuhkan penelitian dan kehati-hatian. Salah satu solusi yang bisa Anda pertimbangkan adalah Baraka Academy Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan non-formal bersertifikasi internasional, Baraka Academy tidak hanya menawarkan program pelatihan yang diakui secara global, tetapi juga menjamin transparansi dalam setiap aspek, mulai dari biaya, proses seleksi, hingga hasil akhir.
Apa yang Membuat Baraka Academy Indonesia Berbeda?
Jaringan Internasional: Baraka Academy memiliki koneksi dengan berbagai industri perhotelan dan kapal pesiar di seluruh dunia, memberikan peluang nyata bagi para lulusannya untuk magang dan bekerja di luar negeri.
Sertifikasi Diakui: Setiap peserta yang lulus dari Baraka Academy akan mendapatkan sertifikasi internasional yang diakui oleh industri perhotelan global, sehingga membuka akses yang lebih luas untuk karier internasional.
Tinggalkan Balasan