RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin menggelar Seminar dan Expo Produk KKN Gelombang 112 Periode Juli–Agustus Tahun 2024 di GOR JK Arenatorium Unhas, Kampus Tamalanrea, pada Selasa (8/10/2024).

Ada sebanyak 4.100 mahasiswa yang terlibat, dengan 122 dosen pembimbing. Dalam pelaksanaannya, KKN Tematik ini berlangsung di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, 1 Kabupaten/Kota di Sulawesi Barat, 1 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 1 Kabupaten/Kota di Maluku, dan 1 Kabupaten/Kota di Jepang.

Seminar dan Expo ini merupakan kegiatan tahap akhir program KKN yang digelar secara serentak bagi seluruh posko untuk memamerkan hasil produk KKN yang telah dihasilkan di lokasi masing-masing.

Hal ini merupakatan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkenalkan hasil kerja yang dilakukan selama mengikuti program KKN dalam membantu masyarakat mengelola hasil produk inovasinya untuk dapat dipasarkan di masyarakat luas.

“Di sini mahasiwa berperan untuk melakukan pendampingan pemasaran produk melalui berbagai strategi dan sistem promosi yang dilakukan oleh masing-masing posko,” kata Kepala Subdirektorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas, Syarifuddin Mabe Parenreng.

Syarif berharap, sejumlah produk dan inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN Gelombang 112 Unhas ini, dapat terus dikembangkan melalui proses pendampingan hingga produk UMKM masyarakat ini bisa dikembangkan di dunia usaha dan dunia industri.

Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Sahriyanti Saad mengatakan, hasil seminar artikel KKN, bakal dipublikasikan melalui jurnal Pengabdian Masyarakat Unhas.

“Kita bisa bayangkan mereka belum sarjana sudah memberikan karya yang bisa dinikmati oleh masyarakat, apalagi kalau mereka sudah sarjana pasti akan lebih berkreasi lagi,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Muhammad Ruslin saat membuka kegiatan.

Menurutnya, Unhas tidak lagi menggunakan model KKN seperti sebelumnya, melainkan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat, seperti apa kendalanya dan masalah apa yang dialami. Kemudian, memberi solusi sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut.

“Supaya tidak sekedar mengecat, tapi lebih kepada bagaimana kita menyelesaikan masalah yang ada karena kita mahasiswa dari dunia akademik yang menjembatani bagaimana menyelesaikan masalah,” jelas Ruslin.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan MoU dan PKS, lalu Talkshow.

Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sinjai, Andi Irwansyahrani Yusuf, salah satu narasumber, menekankan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan Institusi Pendidikan Tinggi.

“Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan inovasi yang dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

“Kami melihat bahwa mahasiswa telah berhasil menciptakan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya di desa masing-masing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi Irawansyahrani berharap kolaborasi yang telah terjalin ini tidak hanya berhenti pada satu angkatan, melainkan berlanjut selama minimal tiga tahun ke depan.

“Dengan melanjutkan pola kemitraan ini, kita bisa memastikan bahwa inisiatif yang sudah dimulai akan terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sinjai,” tutupnya.