RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Yayasan Baitul Maal PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melakukan kunjungan ke SMK Kartika XX-1 Makassar pada Senin (23/09), pada kegiatan ini ketua YBM PLN UIP Sulawesi memberikan edukasi moral terkait tindak korupsi kepada pelajar untuk ciptakan generasi bangsa yang berintegritas dan berakhlak.

Kegiatan yang bertajuk “Muzakki Mengajar: Menyalakan Semangat, Mengukir Masa Depan” dibawakan oleh relawan YBM PLN yaitu M. Pahri Jafar selaku Ketua YBM PLN UIP Sulawesi.

Menurut Pahri, kegiatan ini merupakan salah satu langkah guna mendorong penerima manfaat untuk memahami nilai pendidikan dalam konteks kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.

“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap siswa-siswi SMK Kartika XX-1 dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan, yang mana cukup penting untuk diketahui dan dipelajari anak-anak generasi penerus di masa depan”, ungkapnya.

Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana SMK Kartika XX-1 Muhammad Anzar Amrullah H., S.Pd. mengapresiasi kegiatan yang diadakan YBM PLN karena sangat berguna bagi siswa-siswi SMK Kartika XX-1 dalam pengembangan diri dan menciptakan generasi yang bermoral.

“Korupsi adalah salah satu hal krusial untuk dibahas apalagi ini berkaitan dengan moral, selaku Wakasek mewakili jajaran guru yang lain mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman dari PLN atas ilmu yang telah dibawakan hari ini. Tentu kami juga berharap nilai-nilai yang disampaikan oleh pemateri bisa diterapkan oleh anak didik kami”, pungkasnya.

Salah satu siswa Kartika XX-1 Makassar, Muhammad Bilal Muadzin menyampaikan terima kasih kepada PLN telah berkunjung dan berbagi ilmu tentang tindak korupsi.

“Kami jadi tau ciri-ciri korupsi, tipe-tipenya seperti apa bahkan hal-hal kecil yang menurut kita biasa saja karena sering terjadi ternyata juga masuk ke dalam tindak korupsi. Cara membawakan materi juga seru jadi kami lebih gampang untuk memahami. Terima kasih kakak-kakak PLN, semoga selalu menyebarkan hal positif dan terus menginspirasi”, ujar Bilal.