RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Yayasan Guru Belajar (YGB) yang sebelumnya mengadakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) di Sekolah Islam Athirah, sekarang dinominasikan untuk UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development 2024 di Paris, Perancis pada 4 Oktober 2024.

Penghargaan ini diberikan untuk menghargai usaha luar biasa dalam meningkatkan kapasitas guru dan kualitas pendidikan secara global.

Ketua YGB, Bukik Setiawan yang menghadiri upacara penyerahan penghargaan tersebut menyatakan bahwa TPN tidak hanya fokus pada aspek teknis pendidikan, tetapi juga memperhatikan pengalaman dan pandangan guru dalam proses belajar mengajar.

“Apa yang kami upayakan melalui TPN selaras dengan tema hari guru tahun ini, valuing teacher voices. Di TPN, guru memiliki otonomi untuk mengatur apa dan bagaimana mereka belajar,” kata Bukik.

Otonomi ini memberdayakan komunitas guru, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dengan proaktif, berbagi praktik dan metode belajar yang berhasil diimplementasikan.

Dengan komunitas guru yang kuat, TPN telah memberi dampak positif pada 1,4 juta murid melalui 41.000 guru di 82 daerah di Indonesia.

“Terpilih menjadi finalis 10 besar dunia Hamdan Prize menjadi penanda bahwa memuliakan suara guru adalah yang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan kami sudah membuktikannya di Indonesia,” ujar Bukik.

Komunitas Guru Belajar Nusantara Kota Makassar juga turut serta dalam TPN ke-11 tahun 2024 dengan kerjasama Sekolah Islam Athirah. Acara ini melibatkan 34 pembicara dan 200 peserta dari kalangan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Koordinator TPN daerah Kota Makassar, Nurul Hidayah, menyatakan kebanggaannya dalam menyelenggarakan acara tersebut untuk mendukung perjalanan pendidikan guru di Makassar.

“Terlebih dengan masuknya TPN sebagai finalis UNESCO Hamdan Prize, ini membuktikan bahwa kolaborasi dan apa yang kami lakukan di Makassar, memiliki pengaruh yang signifikan,” ucap Nurul.

Zaid Buri Prahastyo selaku pendiri Komunitas Guru Belajar Nusantara, menekankan pentingnya semangat berbagi praktik baik antar guru untuk menciptakan pemimpin pendidikan yang efektif.

“TPN ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Kami akan melanjutkan dan memperkuat TPN di tahun-tahun mendatang, menciptakan ruang yang semakin inklusif dan inovatif bagi para guru untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam pendidikan yang berkualitas,” beber Zaid..

UNESCO Hamdan Prize Mendukung SDG 4

UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di dunia, terutama di negara-negara dengan akses pendidikan terbatas.

Penghargaan ini didirikan pada tahun 2009 oleh Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum dari Uni Emirat Arab. Setiap dua tahun, tiga pemenang diakui atas kontribusi mereka terhadap peningkatan efektivitas guru.

Pada tahun 2024, sepuluh program dari tujuh negara termasuk Indonesia dinominasikan, mencerminkan dukungan terhadap SDG 4 yang memperjuangkan pendidikan inklusif, berkualitas, dan kesempatan belajar sepanjang hidup bagi semua.