Berinteraksi dengan orang lokal, mempelajari bahasa dasar negara tersebut, dan menjaga sikap terbuka dapat membantu meredakan stres dan mempercepat adaptasi. Selain itu, penting untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman di rumah sebagai sumber dukungan emosional.

3. Mengelola Ekspektasi dan Kesalahpahaman

Terkadang, tantangan budaya juga bisa muncul dari ekspektasi yang tidak realistis atau kesalahpahaman. Misalnya, seorang pekerja mungkin mengira bahwa semua orang di negara tujuan akan fasih berbahasa Inggris, tetapi ternyata bahasa lokal lebih dominan di lingkungan kerja. Hal ini bisa memicu frustrasi dan kebingungan. Kunci untuk mengelola situasi ini adalah memiliki ekspektasi yang realistis dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan hambatan komunikasi. Mengambil kursus bahasa sebelum berangkat atau mempelajari frasa-frasa kunci bisa sangat membantu.

4. Menyesuaikan Diri dengan Etika Profesional Setempat

Setiap negara memiliki etika profesional yang berbeda. Di beberapa negara Eropa, keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi sangat dihargai, sementara di beberapa negara Asia, bekerja lembur dianggap sebagai bentuk dedikasi. Mengetahui bagaimana etika profesional ini diterapkan di negara tujuan akan membantu Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan menunjukkan bahwa Anda menghargai nilai-nilai lokal.

5. Menghargai dan Mengintegrasikan Keberagaman

Salah satu kunci sukses bekerja di luar negeri adalah menghargai keberagaman dan mencari cara untuk mengintegrasikan diri dengan budaya baru. Alih-alih menentang perbedaan, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau budaya lokal, serta menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang, dapat memperkuat posisi Anda di tempat kerja dan membantu Anda merasa lebih nyaman di lingkungan baru.

6. Dukungan dari Baraka Academy Indonesia