Rektor Unhas: Seminar “4 Ethos, 4 Jusuf” Jadi Ajang Branding Sulsel Kaya Kearifan Lokal
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Profesor Jamaluddin Jompa, mengapresiasi hadirnya Seminar Internasional tentang Prinsip & Karakter Bugis-Makassar oleh 4 tokoh pemimpin asal Sulawesi Selatan yang akan dilaksanakan 2 September mendatang.
Seminar ini memiliki tema “4 Ethos, 4 Jusuf” dan akan dirangkaikan dengan Dies Natalies Unhas yang ke-68 di Hotel Unhas Convention, Makassar.
Keempat tokoh Sulsel yang bakal dibahas dalam seminar tersebut antara lain Syeh Yusuf, Jenderal M Jusuf, Bacharuddin Jusuf Habibie, dan Jusuf Kalla.
Profesor Jamaluddin mengungkapkan bahwa keempat tokoh Jusuf tersebut sangat penting untuk diberikan apresiasi dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat, khususnya suku Bugis-Makassar.
“Empat tokoh ini sangat penting untuk kita apresiasi dan jadikan pembelajaran. Keempat Jusuf ini diberi kesempatan menjadi pemimpin nasional, maka semuanya kita beda menjadi empat etos,” kata dia di Gedung Rektorat Unhas, Kamis (15/8/2024).
Lanjutnya, dirinya juga tentu sangat mengapresiasi hadirnya Seminar Internasional yang bakal mengkaji terkait dengan 4 tokoh Jusuf asal Sulawesi Selatan tersebut.
“Ada pesan-pesan moral sebagai penyemangat kita sebagai bangsa besar dan melalui Sulsel itu kita bangga punya tokoh-tokoh luar biasa yang menjadi contoh yang baik,” terangnya.
“Ini merupakan modal dasar berkebangsaan berdasarkan Bhineka Tunggal Ika sehingga kuat menjadi bangsa yang besar. Bahkan jika lebih tingkat lagi ini adalah pembelajaran global yang lahir dari tanah Sulawesi Selatan,” tambahnya.
Oleh karena itu, Rektor Unhas ini berharap bahwa agenda Seminar Internasional ini mampu dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan kembali bahwa Sulsel tidak hanya menjadi pusat peradaban masa lampau, namun juga kaya akan kearifan lokal.
“Kita berharap Seminar Internasional ini memberikan penghormatan bagi beliau yang menjadi tokoh Sulsel dan tokoh nasional. Ini kesempatan kita branding ulang bahwa di Sulsel bukan hanya pusat peradaban di masa lalu, tapi juga pusat kearifan yang sungguh luar biasa,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan