RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah di Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, menjadi tuan rumah Temu Pendidik Nusantara XI (TPN XI) pada Minggu, 14 Juli 2024.

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Guru Belajar dan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) ini menghadirkan berbagai kelas inspiratif untuk para pendidik.

Kelas Google juga menjadi salah satu daya tarik utama di TPN XI. Sesi ini menghadirkan Andi Mauraga Jamruk, leader GEG (Google Education Group) Maros, dan M. Edward Ranggong, Google Education Specialist.

Dengan judul “Transformasi Digital Bersama Google,” kelas ini membahas pemanfaatan AI Gemini dan cara menjadi kandidat sekolah rujukan Google.

Zaid Buri Prahastyo, penggerak KGBN Makassar, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. Dimana hal ini dapat memberdayakan guru untuk mempermudah saat proses pembelajaran berlangsung.

“Kegiatan ini sangat penting untuk memberdayakan guru sebagai pemimpin pembelajaran.

Melalui TPN XI, kita bisa melihat bagaimana praktik baik dapat diterapkan di berbagai sekolah,” ujarnya.

Kelas penggerak ditujukan bagi guru-guru yang telah menyelesaikan misi pemimpin atau misi manajerial di website resmi Temu Pendidik Nusantara XI, tpn.gurubelajar.org.

Beberapa pembicara yang tampil dalam kelas penggerak adalah Nirwana, SPd, MPd dari SMP Kemala Bhayangkari dengan judul “Manajemen Prakasa Perubahan,” Salvia Salmawati, SPd, MPd dari SD Inpres Tallo Tua 2 dengan judul “Perasa (Pendidikan Karakter Siswa),” Sudirman dari SDN Nusa Harapan Permai dengan judul “Kepemimpinan Yang Memberdayakan,” dan Amrul, SPd, MPd, Gr dari SD Inpres Pampang 1 dengan judul “Tantangan Dalam Memimpin Tim.”

Selain itu, ada juga kelas belajar dari praktik baik komunitas dan organisasi pendidikan. Pembicara dalam sesi ini adalah Dedi Gunawan Saputra, ketua Dedikasi Putra Bangsa, Rahmawati, ketua Kampung Dongeng Lontara Makassar, dan Akbar Musfatir, koordinator PeaceGen chapter Makassar. Mereka berbagi pengalaman dan strategi sukses dalam mengelola komunitas pendidikan.

Wardah cosmetic turut ambil peran dengan membuka beauty class, berbagi cara merias yang cepat dan tepat untuk guru-guru. Kelas ini mendapat cukup banyak perhatian dari peserta.

Nirwana, salah satu pembicara kelas penggerak mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini, dimana setiap pendidik diberi kesempatan untuk berkontribusi dan meningkatkan kompetensinya dengan harapan dapat mendorong pendidikan jadi lebih baik kedepan.

“Berbagi praktik baik ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya senang bisa berkontribusi dan belajar dari rekan-rekan pendidik lainnya.”
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan inspirasi bagi para pendidik di Makassar, dengan harapan dapat mendorong terciptanya praktik pendidikan yang lebih baik di berbagai sekolah,” jelasnya.

Adelia Octoryta, koordinator kelas TPN XI Kota Makassar, mengatakan dengan adanya kegkatan ini dapat menginspirasi kepada para pendidik untuk berkontribusi untuk memajukan pendidikan terutama didalam kelas.

“Guru yang membagikan cerita praktik baiknya di kelas dapat menjadi inspirasi bagi guru lain yang kemudian mempraktikkannya di kelas dan pengalamannya itu dibagikan lagi. Siklus ini kami percaya akan menggerakkan perubahan dan menjadikan guru sebagai pemimpin pendidikan berdaya.”