RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Rektor Universitas Bosowa (Unibos), Prof. Dr. Batara Surya menyebutkan posisi dosen dan guru sama, atau pada intinya guru dan dosen itu tidak ada bedanya. Demikian ujarnya saat menyambut rombongan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Makassar, di Ruang Rapat Senat Unibos, Rabu, 31 Mei 2023.

“Kewajiban kami membuka ruang seluas mungkin bagi anggota PGRI untuk bisa berkuliah di Unibos,” ujarnya.

Sistem perkuliahan yang saat ini dimudahkan dengan jaringan online, maka jangan sulit untuk berkuliah, ini era 4,0 banyak kemudahan yang bisa dilakukan, tambahnya.

Rombongan PGRI Makassar dipimpin Drs. Suarman hadir dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unibos dengan PGRI Kota Makassar, dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Unibos adalah perguruan tinggi yang akreditasinya unggul, jadi animo anggota PGRI ke Unibos harus kita mudahkan,” ujar Suarman.

Program Pascasarjana Unibos sudah memiliki Program Doktor Administrasi Publik, disamping program Magister manajemen, hukum, pendidikan dan lain-lain yang memungkinkan guru bisa melanjutkan pendidikan magister dan doktor. “Saya bahkan bermimpi bisa membuat semua guru di Makassar melanjutkan pendidikan tingginya,” lanjut Suarman.

Direktorat Kerjasama Unibos, Arief Wicaksono menyebutkan program kerjasama dalam bentuk MoU adalah payung untuk dilanjutkan dengan Memorandum of Agreement (MoA). “Ini hanya menjadi payung agar dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan bersama yang produktif,” ujar Arief.

Humas PGRI Kota Makassar, Zulkarnain Hamson menyebutkan berbagai upaya mendorong guru agar bisa terus melanjutkan program magister dan doktor memang tengah menjadi prioritas bukan hanya di PGRI Makassar saja, melainkan juga didorong oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Seperti kata pak Rektor Unibos, tujuan kerjasama untuk mencerdaskan bangsa, PGRI juga mendorong upaya maksimal agar anak-anak terlantar dapat memperoleh kesempatan kuliah di Unibos,” ujar Zulkarnain.