RAKYAT.NEWS, EDUKASI – Rantai makanan detritus atau sering disebut sebagai rantai makanan pengurai merupakan salah satu jenis rantai makanan yang sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan. Rantai makanan ini terdiri dari organisme yang memakan bahan organik mati atau detritus yang terdapat di lantai hutan, sungai, atau laut.

Organisme pengurai ini meliputi bakteri dan jamur, serta makhluk hidup seperti cacing tanah, kepiting, dan kerang.

Pentingnya rantai makanan detritus dalam mempertahankan kestabilan lingkungan terletak pada perannya dalam memecah limbah organik yang dihasilkan oleh organisme hidup. Limbah organik seperti dedaunan yang jatuh dari pohon, bangkai hewan yang mati, dan kotoran hewan akan diurai oleh organisme pengurai menjadi nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain dalam rantai makanan. Selain itu, pengurai juga membantu membersihkan bahan organik yang dapat menjadi sumber penyakit dan merusak kualitas air dan tanah.

Di lingkungan alami, rantai makanan detritus memiliki peran yang sangat penting. Namun, di Indonesia, hal ini sering diabaikan. Banyak industri yang membuang limbah organik ke lingkungan dengan tidak memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Limbah organik yang dibuang ini akan mengganggu rantai makanan detritus dan dapat memengaruhi kualitas lingkungan secara keseluruhan.

Salah satu contoh dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya aliran lumpur dari lahar gunung berapi. Aliran lumpur ini akan membawa material yang terdapat di hutan atau sungai, seperti dedaunan dan tanah, dan bersamaan dengan itu, akan menimbulkan dampak pada rantai makanan detritus. Organisme pengurai di lingkungan tersebut akan mati atau terbawa arus dan mengganggu proses penguraian bahan organik. Selain itu, limbah organik yang dibuang oleh industri dapat menimbulkan polusi air dan tanah, mengurangi jumlah organisme pengurai, dan mengganggu rantai makanan detritus.