Dua kilometer jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki, dengan kondisi jalan yang tidak baik-baik saja karena menanjak dan curam.

Seperti itulah sehari-hari dijalani puluhan murid SD di Kampung Bung, Desa Bakka, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep menuju sekolahnya yang terletak di atas bukit.

Selain jalan kaki, lokasi hanya bisa diakses dengan menggunakan motor trail. Diyakini, tidak ada kendaraan bermesin lain yang sanggup menembus beratnya medan.

Kampung Bung ini berada di Kabupaten Pangkep, sekitar 60 kilometer dari Kota Makassar. Salah satu kampung yang cukup terpencil di daerah tersebut.

Bukan hanya jauhnya jarak dan medan berat yang bakal memantik rasa masygul tapi juga rupa sekolah yang dituju para pelajar ini.

Betapa tidak, bangunan sekolahnya berbahan kayu tampak mulai lapuk, bangku dan meja juga sudah kategori tidak layak.

Bahkan, bangunan sekolahnya satu atap. Hanya papan tulis yang memisahkan kelas I hingga kelas VI.

Kampung Bung ini salah satu binaan AKSIndonesia. AKSIndonesia sendiri adalah satu komunitas pegiat sosial. Sepekan lalu, 3-9 Maret 2023, menurunkan 32 relawannya untuk mengajar di kampung terpencil tersebut dengan nama kegiatan “Ekspedisi Kampung Bung 2023”.

Puluhan relawan ini, dari kalangan mahasiswa dan juga sarjana Fresh Graduate.

“Teman-teman relawan kita turunkan untuk membantu anak-anak di sekolah yang sarana dan prasarananya kurang memadai,” kata Andrianto Saleh, ketua umum AKSIndonesia kepada Rakyat.News belum lama ini.

Tujuan kegiatan ini, kata Andrianto Saleh, selain dirasakan anak-anak Kampung Bung, juga sengaja dihelat agar menjadi sarana berbagi kebahagiaan bagi para relawan.

Sementara itu, Rifqah Katlsum, salah seorang relawan yang diturunkan di ekspedisi Kampung Bung ini mengaku cukup prihatin saat menuju lokasi.