MAROS – Program CSR Emergency Respon Team Kalla atau Pelatihan Basarnas digelar oleh 21 Karyawan Unit Bisnis Kalla di Kabupaten Maros dan berlangsung selama tujuh hari, sejak (3–9/8/2022).

Baca Juga : Masa Depan Bersama PSG, Messi Belum Beri Respon

Program pelatihan ini sebagai upaya penanggulangan Bencana Alam disambut positif dan antusias oleh para peserta. Peserta mengaku bahwa jenis pelatihan ini baru bagi mereka dan dapat menjadi pengalaman berharga untuk mereka.

Salah satu peserta, Fahrul Indra Reskita mengatakan kegiatan ini sangat positif.

“Kegiatan ini sangat positif dan baik bagi kami karena ini merupakan pengalaman yang dibeberapa peserta itu merupaka hal yang baru bagi kami,” ucapnya.

Peserta berharap setelah mengikuti kegiatan Program CSR Emergency Respon Team Kalla atau Pelatihan Basarnas ini, agar setelah ini KALLA bisa memiliki Team Emergency sendiri yang bisa membantu penanggulangan bencana Alam maupun Keadaan darurat lainnya.

“Dengan kami diberi pelatihan ini kedepannya, KALLA sudah punya tim Emergency khusus seperti Bencana Alam dan segala hal yang berkaitan dengan itu sehingga tim–tim inilah yang nantinya bisa turun kelapangan,” ucapnya.

Sejauh ini para peserta telah menerima berbagai materi dasar seperti substansi Basarnas, Sejarah Basarnas, Pelatihan pencarian pertolongan, Pelatihan Medis seperti pertolongan pertama pada korban, dan berbagai pelatihan kegawatdaruratan lainnya.

Koordinator Instruktur, Arman Aminuddin mengungkapkan materi yang telah diberikan dari pertama hingga hari senin adalah materi substansial.

“Materi yang sudah diberikan mulai dari hari pertama hingga ke 6 atau senin ini itu diawali oleh materi seperti substansi Basarnas, Sejarah Basarnas, pencarian pertolongan, dimana posisi teman – teman peserta pada saat terjadi bencana atau musibah kecelakaan. Emergency Respon Team KALLA nanti berperan sebagai apa posisinya? Jadi teman–teman nanti akan masuk di Potensi SAR statusnya nanti. Apabila teman–teman dinyatakan lulus maka berhak menggunakan Privat Rescue,” ujarnya.

Arman berharap setelah para peserta lulus mereka bisa mengaplikasikan ilmu dan apa yang telah mereka pelajari selama mengikuti pelatihan.

“Harapan kami untuk peserta nantinya bisa mengambil bagian di seluruh wilayah tempat terjadinya kecelakaan atau bencana, jadi ada yang bisa diterjunkan. Pada saat ada emergency terutama teman-teman yang telah diberikan pelatihan ini itu bisa mengaplikasikan atau minimal bisa memberikan pertolongan pertama apa memang membutuhkan. Itu yang sangat kami tekankan kepada para peserta ini,” ujarnya.