MAROS – Sampah menjadi salah satu masalah yang kerap kali dihadapi oleh masyarakat Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, sebagai bentuk kesadaran, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Hasanuddin (KKNT UNHAS PUPR Maros 2), menggelar sosialisasi Budidaya Maggot, untuk membantu penguraian sampah organik pada Minggu, di Posyandu Delima, pada Rabu (24/7/2022).

Baca Juga : Penerimaan Mahasiswa Baru Kalla Institute 2022 Segera Ditutup

Salah satu mahasiswa KKNT UNHAS PUPR Maros 2, Nurul Azmi mengatakan budidaya ini terjadi melihat banyak sampah sisa makanan yang dibuang begitu saja oleh masyarakat, tanpa melihat sisi pemanfaatannya.

“Kami melihat di desa ini banyak sekali sampah sisa makanan yang dibuang begitu saja oleh masyarakat, padahal sampah tersebut masih dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna”, ujarnya, Sabtu (6/7/2022).

Sementara itu, dari Yayasan Peduli Negeri (YPN) Makassar, Dwi Darsa Prasetyo pada sosialiasi tersebut menjelaskan mengenai siklus hidup maggot, manfaat maggot, dan cara budidaya maggot yang dapat diterapkan dengan mudah di Desa Majannang.

“Maggot dapat mengurai sampah organik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga dengan memakan sisa-sisa makanan,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa maggot memiliki banyak kegunaan di setiap siklus hidupnya, seperti dapat dijadikan pakan ternak, pupuk tanaman, hingga minyak gosok yang memiliki nilai ekonomis.

Hal ini sangat diapreasiasi oleh masyarakat setempat karena dinilai dapat membantu permasalahan sampah organik dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan.

Sebagai bentuk keberlanjutan program ini, mahasiswa KKNT UNHAS PUPR Maros 2 membuat kandang sederhana yang dapat mempermudah masyarakat dalam pembudidayaan maggot. Hingga saat ini, maggot yang sedang dibudidayakan telah digunakan sebagai pakan ternak masyarakat setempat.

Kepala Desa Majannang, Junaedi, juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa KKN dan masyarakat agar kedepannya tetap saling bekerjasama dalam pembudidayaan maggot.