RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencatat prestasi gemilang di kancah internasional. Dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Rankings 2026, Unhas berhasil menembus jajaran Top 500 dunia bidang Sains Interdisipliner, menempati posisi 401–500.

Dari 11 perguruan tinggi Indonesia yang tercatat dalam daftar tersebut, Unhas sekaligus masuk dalam 10 besar universitas terbaik nasional untuk kategori riset lintas disiplin. Prestasi ini menegaskan daya saing global Unhas dalam pengembangan penelitian interdisipliner.

THE Rankings menilai performa perguruan tinggi melalui tiga tahapan, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output). Bobot terbesar diberikan pada tahap keluaran (65%), yang mencakup kuantitas publikasi interdisipliner, dampak sitasi lintas disiplin, serta reputasi global universitas menurut survei peneliti aktif.

Direktur Peningkatan Reputasi Unhas, Prof Rohani Ambo Rappe, menyebut capaian ini sebagai lompatan besar.

“Pada tahun 2024 Unhas masih berada di posisi 800 dunia. Alhamdulillah, tahun 2025 kita sudah masuk Top 500. Ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan,” jelas Prof. Rohani.

Ia menuturkan bahwa aspek utama yang dinilai dalam THE Rankings adalah pendanaan riset dari industri serta kualitas penelitian interdisipliner. Menurutnya, kedua faktor inilah yang mengantarkan Unhas masuk jajaran 10 besar nasional.

“Unhas memang banyak menjalin kerja sama dengan industri. Dari sinilah kita mendapatkan penguatan sehingga bisa masuk 10 besar perguruan tinggi terbaik Indonesia di bidang ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Rohani menekankan pentingnya memperluas sumber pendanaan eksternal agar prestasi ini dapat berkelanjutan.

“Yang harus kita lakukan adalah memperbanyak funding dari industri. Ini bukan hal yang sulit karena Unhas punya banyak pusat penelitian dan pengembangan (puslitbang). Seharusnya setiap puslitbang diberi target untuk membawa dana penelitian masuk ke Unhas, bukan hanya menyalurkannya ke pemda atau mitra industri,” paparnya.

Ia juga menyoroti peran Thematic Research Group (TRG) yang sejak awal dirancang interdisipliner, sehingga dinilai mampu memperkuat kolaborasi riset.

“TRG sudah interdisipliner sejak awal. Melalui TRG kita bisa menjalin lebih banyak kerja sama dengan industri, tidak hanya menghasilkan proyek, tapi juga publikasi. Alhamdulillah publikasi interdisipliner kita juga terus meningkat,” jelasnya.

Menutup penjelasannya, Prof. Rohani menegaskan bahwa ada dua hal utama yang menjadi fokus ke depan.

“Inti dari penilaian adalah pendanaan riset dari industri dan output penelitian berupa publikasi. Jadi kunci kita adalah meningkatkan funding industri dan memperbanyak publikasi dari hasil kerja sama tersebut. Unhas sudah punya fasilitas, puslitbang, dan TRG. Jadi bagaimana kita maksimalkan untuk menjaga sekaligus meningkatkan capaian ini,” tegasnya.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa juga menyambut gembira capaian ini. Ia menyebutnya sebagai buah dari strategi yang konsisten dijalankan seluruh elemen kampus, termasuk optimalisasi TRG.

“Capaian demi capaian di tingkat global merupakan bukti bahwa pendekatan yang kita lakukan telah berada di jalur yang tepat. Kita perlu bekerja tanpa henti untuk terus memperbaiki reputasi global ini,” kata Prof. JJ.

Pencapaian ini sekaligus menunjukkan bahwa Unhas semakin bertransformasi menjadi kampus unggul dengan reputasi global yang makin diakui. (*)